Friday, 6 February 2015

Contoh Kutipan Langsung dan Tidak langsung

 disini saya akan mencoba menerangkan bagaimana caranya mengutif pendapat orang lain sebagai penguat pendapat kita, baik kutifan langsung maupun tidak langsung.......
 Sebelumnya mohon maaf bila ada kesalahan.



A.    KUTIPAN LANGSUNG (TIDAK LEBIH DARI EMPAT BARIS)
1.      Jika Mengambil Kutipan yang Sudah Tahu Maknanya dan Tinggal Mengembangkan

Paragraf Deduksi
Paragraf deduksi adalah paragraf yang ide pokonya ada di awal paragraf. Menurut Jauhari (2007:123) paragraf deduksi adalah, “Deduksi berarti cara berpikir dari umum ke khusus. Pada paragraf ini, penempatan kalimat topiknya selalu di awal.” Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa paragraf deduksi adalah paragraf yang kalimat topik atau ide pokoknya ada di awal paragraf dan berfikirnya dari umum ke khusus.

2.      Jika Mengambil Kutipan yang Belum Tahu Maknanya lalu Dikembangkan

Kalimat Topik
Menurut  Jauhari (2007:111) mengatakan, “Kalimat topik adalah kalimat yang merupakan pokok permasalahan dalam paragraf.” Jadi bisa disimpulkan bahwa kalimat topik adalah kalimat inti atau ide pokok dari permasalahan dalam paragraf.

3.      Jika Mengambil Kutipan Orang Lain dan Orang Tersebut Juga Mengambil Pendapat Orang Lain

Paragraf
Paragraf adalah susunan kalimat yang teridiri dari dua kalimat atau lebih. Menurut Tarigan (dalam Jauhari 2007:107) mengatakan, “Paragraf adalah seperangkat tersusun logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung fikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.” Kesimpulannya paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun secara logis-sistematis, terdiri dari dua paragraf atau lebih yang meengandung fikiran pokok atau gagasan utama.
B.     KUTIPAN LANGSUNG (TERDIRI LEBIH DARI EMPAT BARIS)

Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang tidak berbelit-belit, menyampaikan pesan secara cepat dan tepat. Menurut Jauhari (2007:95) mengatakan,
“Kalimat efektif adalah kalimat yang bisa menyampaikan pesan secara cepat. Dengan kalimat efektif, pesan yang hendak disampaikan kepada pembaca akan diterima secara tepat. Kalimat efektif terhindar dari makna yang ambigu, penghamburan kata, kesalahan tata bahasa, ketidaklogisan makna, kerancuan, dan pengaruh bahasa lain. Sesuatu yang mudah dipahami akan menjadi sulit, apabiila disampaikan dengan bahasa yang berbelit-belit (kalimat tidak efektif).”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang tepat dalam penyampaikannya,  logis, tidak berbelit-belit (pemborosan kata), dan mudah untuk dipahami.

C.    KUTIPAN TIDAK LANGSUNG
1.      Jika Mengambil Kutipan yang Sudah Tahu Maknanya dan Tinggal Mengembangkan

Faktor Penyebab Ketidakefektifan Kalimat
Di dalam penulisan kalimat termasuk dalam menulis karya ilmiah kalimat efektif sangat dianjurkan. Kalimat efektif tidak begitu diperhatikan dalam penulisan karya sastra seperti puisi, drama, dan prosa. Namun di dalam karya ilmiah kalimat efektif sangat diperhatikan, seperti dalam penulisan tesis dan lain-lain. Keefektifan kalimat di dalam karya ilmiah merupakan syarat kebakuan bahasa. Ada beberapa faktor ketidakefektifan kalimat seperti kesalahan tata bahasa, ketaksaan kalimat, ketidakhematan kata, dan kerancuan kalimat (Jauhari:2007:99-102). Kesimpulannya kalimat efektif itu sangat dianjurkan dalam penulisan karya ilmiah

  
2.      Jika Mengambil Kutipan Orang Lain dan Orang Tersebut Juga Mengambil Pendapat Orang Lain

Bahasa Baku
Bahasa baku juga sangat penting dalam penulisan kalimat efektif. Bahasa baku adalah bahasa yang memeiliki kaidah dan aturan yang tetap yang diwujudkan dalam kalimat ataupun paragraf dalam mengungkapkan pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal (Alwi dkk. dalam Jauhari 2007:95-96). Jadi bahasa baku adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan terutma dalam penulisan karya ilmiah yang memiliki kaidah dan aturan yang tetap yang dituangkan dalam paragraf ataupun kalimat secara teratur dan logis.

No comments:

Post a Comment