Sebelumnya mohon maaf bila ada kesalahan.
A.
KUTIPAN
LANGSUNG (TIDAK LEBIH DARI EMPAT BARIS)
1. Jika Mengambil Kutipan yang Sudah
Tahu Maknanya dan Tinggal Mengembangkan
Paragraf
Deduksi
Paragraf deduksi adalah paragraf yang ide pokonya
ada di awal paragraf. Menurut Jauhari (2007:123) paragraf deduksi adalah,
“Deduksi berarti cara berpikir dari umum ke khusus. Pada paragraf ini,
penempatan kalimat topiknya selalu di awal.” Berdasarkan definisi tersebut,
dapat disimpulkan bahwa paragraf deduksi adalah paragraf yang kalimat topik
atau ide pokoknya ada di awal paragraf dan berfikirnya dari umum ke khusus.
2. Jika Mengambil Kutipan yang Belum
Tahu Maknanya lalu Dikembangkan
Kalimat
Topik
Menurut
Jauhari (2007:111) mengatakan, “Kalimat topik adalah kalimat yang
merupakan pokok permasalahan dalam paragraf.” Jadi bisa disimpulkan bahwa
kalimat topik adalah kalimat inti atau ide pokok dari permasalahan dalam
paragraf.
3. Jika Mengambil Kutipan Orang Lain
dan Orang Tersebut Juga Mengambil Pendapat Orang Lain
Paragraf
Paragraf adalah susunan kalimat yang teridiri dari
dua kalimat atau lebih. Menurut Tarigan (dalam Jauhari 2007:107) mengatakan,
“Paragraf adalah seperangkat tersusun logis-sistematis yang merupakan satu
kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung fikiran pokok yang
tersirat dalam keseluruhan karangan.” Kesimpulannya paragraf adalah seperangkat
kalimat yang tersusun secara logis-sistematis, terdiri dari dua paragraf atau
lebih yang meengandung fikiran pokok atau gagasan utama.
B.
KUTIPAN
LANGSUNG (TERDIRI LEBIH DARI EMPAT BARIS)
Kalimat
Efektif
Kalimat
efektif adalah kalimat yang tidak berbelit-belit, menyampaikan pesan secara
cepat dan tepat. Menurut Jauhari (2007:95) mengatakan,
“Kalimat
efektif adalah kalimat yang bisa menyampaikan pesan secara cepat. Dengan
kalimat efektif, pesan yang hendak disampaikan kepada pembaca akan diterima
secara tepat. Kalimat efektif terhindar dari makna yang ambigu, penghamburan kata,
kesalahan tata bahasa, ketidaklogisan makna, kerancuan, dan pengaruh bahasa
lain. Sesuatu yang mudah dipahami akan menjadi sulit, apabiila disampaikan
dengan bahasa yang berbelit-belit (kalimat tidak efektif).”
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang tepat dalam penyampaikannya, logis, tidak berbelit-belit (pemborosan kata),
dan mudah untuk dipahami.
C.
KUTIPAN
TIDAK LANGSUNG
1.
Jika
Mengambil Kutipan yang Sudah Tahu Maknanya dan Tinggal Mengembangkan
Faktor
Penyebab Ketidakefektifan Kalimat
Di dalam penulisan kalimat termasuk dalam menulis
karya ilmiah kalimat efektif sangat dianjurkan. Kalimat efektif tidak begitu
diperhatikan dalam penulisan karya sastra seperti puisi, drama, dan prosa.
Namun di dalam karya ilmiah kalimat efektif sangat diperhatikan, seperti dalam
penulisan tesis dan lain-lain. Keefektifan kalimat di dalam karya ilmiah
merupakan syarat kebakuan bahasa. Ada beberapa faktor ketidakefektifan kalimat
seperti kesalahan tata bahasa, ketaksaan kalimat, ketidakhematan kata, dan
kerancuan kalimat (Jauhari:2007:99-102). Kesimpulannya kalimat efektif itu
sangat dianjurkan dalam penulisan karya ilmiah
2.
Jika
Mengambil Kutipan Orang Lain dan Orang Tersebut Juga Mengambil Pendapat Orang
Lain
Bahasa
Baku
Bahasa baku juga sangat penting dalam penulisan
kalimat efektif. Bahasa baku adalah bahasa yang memeiliki kaidah dan aturan
yang tetap yang diwujudkan dalam kalimat ataupun paragraf dalam mengungkapkan
pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal (Alwi dkk. dalam Jauhari
2007:95-96). Jadi bahasa baku adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan
terutma dalam penulisan karya ilmiah yang memiliki kaidah dan aturan yang tetap
yang dituangkan dalam paragraf ataupun kalimat secara teratur dan logis.
No comments:
Post a Comment